Doa Ibu
Oleh : Raden Muhammad Nuril Anwar
Siswa Kelas 7-B SMPN 267 Jak-Sel
Pada suatu hari, seorang
pemuda yang bernama Faizal terlibat dalam kecelakaan. Dia ditabrak oleh
sebuah taksi di sebuah jalan raya.
Akibat dari kecelakaan itu
dia cedera parah. Kepalanya luka, tangannya patah dan perutnya terburai.
Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan adanya terlalu parah
dan berharap dia tidak ada harapan lagi untuk hidup. Ibunya, Jamilah
segera dihubungi dan diberitahu tentang kecelakaan yang menimpa anaknya.
Hampir pingsan Jamilah mendengar berita tentang anaknya itu. Dia segera
bergegas ke rumah sakit tempat anaknya dimasukkan.Berlinang air mata
ibu melihat kondisi anaknya. Meskipun telah diberitahu bahwa anaknya
sudah tiada harapan lagi untuk diselamatkan, Jamilah tetap tidak
henti-hentinya berdoa dan bermohon kepada Allah agar anaknya itu
selamat.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, kondisi
Faizal tidak banyak berubah. Saban hari Jamilah akan datang menjenguk
anaknya itu tanpa jemu. Saban malam pula Jamilah bangun untuk menunaikan
shalat malam bertahajjud kepada Allah memohon keselamatan anaknya.
Dalam keheningan malam, sambil berlinangan air mata, Jamilah merintih
meminta agar anaknya disembuhkan oleh Allah.
Berikut adalah antara doa Jamilah untuk anaknya itu;
"Ya Allah ya Tuhanku, kasihanilah aku dan kasihanilah anak aku. Susah
payah aku membesarkannya, dengan susu aku yang Engkau anugerahkan
kepadaku, aku suapkan ke dalam mulutnya. Ya Allah, aku pasrah dengan
apapun keputusan-Mu! Aku redho dengan qada 'dan qadar Mu yaa Allah. "
"Yaa Allah, dengan air mataku ini, aku bermohon kepadaMu, Engkau
sembuhkanlah anakku dan janganlah Engkau cabut nyawanya. Aku sangat
sayang kepadanya. Aku sangat rindu kepadanya. Susah rasanya bagiku untuk
hidup tanpa anakku ini. Mengiang suaranya terdengar di telingaku
memanggil-manggil aku ibunya. "
"Ya Allah, tidak ada Tuhan
melainkan hanya Engkau saja. Tunjukkanlah kuasa Mu ya Allah. Aku reda
kalau anggota badanku dapat didermakan kepadanya agar dengannya dia
dapat hidup sempurna kembali. "
"Ya Allah, aku redho nyawaku
Engkau ambil sebagai ganti asalkan Engkau hidupkan anakku. Engkaulah
yang Maha segala hal, berkat kebesaran Mu ya Allah, terimalah doaku ini
.... aamiin ".
Keyakinan Jamilah terhadap kekuasaan Ilahi
sangat kuat meskipun tubuh anaknya hancur cedera dan dikatakan sudah
tidak ada harapan lagi untuk hidup. Namun, Allah benar-benar mau
menunjukkan kebesaran dan kekuasaan.
Setelah 5 bulan terlantar,
akhirnya Faizal menampakkan tanda-tanda kesembuhan dan akhirnya dia
sembuh sepenuhnya. Berkat doa seorang ibu yang ikhlas.
Faizal dapat terus hidup sampai berumahtangga dan beranak-pinak. Ibunya, Jamilah semakin hari semakin tua dan uzur.
Suatu hari, Jamilah yang berusia hampir 75 tahun jatuh sakit dan masuk
rumah sakit. Awalnya, Faizal masih mengunjungi dan menjaga ibunya di
rumah sakit. Tetapi semakin hari semakin jarang dia datang menjenguk
ibunya sampai pada suatu hari pihak rumah sakit menghubunginya untuk
memberitahukan kondisi ibunya yang semakin parah.
Faizal segera
bergegas ke rumah sakit. Di situ, Faizal temukan kondisi ibunya semakin
lemah. Nafas ibunya turun naik. Dokter memberitahu bahwa ibunya sudah
tidak ada waktu yang lama untuk hidup. Ibunya akan menghembuskan
nafasnya yang terakhir pada setiap saat saja.
Melihat kondisi
ibunya yang sedemikian dan konon beranggapan ibunya sedang tersiksa,
lantas Faizal terus menadah tangan dan berdoa seperti ini;
"Yaa
Allah, seandainya mati lebih baik untuk ibu, maka Engkau matikanlah
ibuku! Aku tidak sanggup melihat penderitaannya. Yaa Allah, aku akan
redho dengan kepergiannya ... aamin. "
Begitulah bedanya doa
ibu terhadap anak dan doa anak terhadap orang tuanya. Ketika anak sakit,
walau seteruk mana sekalipun, walau badan hancur sekalipun, walau anak
tinggal nyawa-nyawa ikan sekalipun, namun orang tua akan tetap mendoakan
semoga anaknya diselamatkan dan dipanjangkan umur.
Tetapi
anak-anak yang dikatakan 'baik' pada hari ini akan mendoakan agar ibu
atau bapaknya yang sakit agar segera diambil oleh ALLAH, padahal orang
tua itu baru saja sakit. Mereka meminta pada Allah agar segera
menonaktifkan ibu atau bapaknya karena konon sudah tidak tahan melihat
'penderitaan' orang tuanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar