Rabu, 30 Juli 2014

SMPN 267 Jakarta Selatan

Maaf Ibu

Oleh : Raden Muhammad Nuril Anwar

Siswa Kelas 7-B SMPN 267 Jak-Sel

Suatu hari ada seorang anak, anak tersebut bernama supri, suatu hari supri sedang bermain bola bersama teman-temanya, ada tetangganya yang memanggil supri bernama jamilah, jamilah berkata “supri ibumu masuk rumah sakit “mendengar hal tersebut supri menangis matanya berlinagair mata, lalu supripun pergi kerumah sakit setelah sampai di rumah sakit supri pun langsung pergikekamar ibunya, lalu datanglah seorang dokter diaberkata ibumu masih ada harapan hidup.

Mendengar hal tersebut supri berkata”terimakasih ya allah engkau lah pemberi kehidupan bagi kami umat manusia”, setelah beberapa hari ibu supripun sembuh ibunya supri berkata”jangan main terus perbanyak ilmuagama besok kamu harus mengaji,sekolah ya supri”, mendengar ucapan ibunya tersebut supripun marah dia hanya ingin bermain bersama kawan-kawannya.

Setelah itu supri pergi keluar dengan membanting pintu di depan ibunya,ibunya pun bersedih sambil bedoa”ya allah sadarkanlah anak ku berilah diajalan yang benar bukan jalan orang-orang yanga kau benci”,setelah beberapa lama supripun kembali danberkata”kalau ibu memaksaku aku akan pergih darirumah ini.” Mendengar ucapanya itu ibunya hanya bias bersedih & berkata”pergilah ak tidak akan melarangmu”mendengar ucapan ibunya supripun pergi dari rumah itu.

Setelah itu supri merantau dari satu kota kekota yang lain untuk mencari uang setelah beberapalama merantau dia teringat ibunya, danberkata”ya allah maaf kanlah hambamu ini yang telah berbuat dosa terhadap ibunya sendiri”dengan perasaan sedih iya kembali kerumah ibunya setelah sampai ada banyak orang dirumahnya & bendera kuning dia bertanya kepada tetangganya”adaapa ini???”.ibumu meningal
Dengan Perasaan sedih yang tak henti-hentinya Iya meminta maaf kepada ibunya”ibuku maafkanlah aku saat kaumasih hidup aku selalu berbuat dosa kepadamu tetapi sekarang aku sudah insyaf.”setelah beberapa hari disakit kata dokter yang merawatnya berkata”kau sudah tidak ada harapan hidup lagi”setelah beberapa lama iapun meninggal menyusul ibunya dengan wajah tersenyum.

SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar