Jumat, 26 Desember 2014
Rabu, 03 September 2014
Festival Teater Anak Jabodetabek 2014
Festival Teater
Anak Jabodetabek 2014 Wadah Kreativitas Anak Untuk Berani Tampil
Sayup-sayup terdengar alunan musik senandung kicir-kicir mengiringi
rombongan anak-anak masuk ke tengah panggung sambil menari dan bernyanyi dengan
membawa sundung dan obor untuk bersiap-siap bermain topeng blantek. Tiba-tiba
musik gemuruh terdengar riang mengiringi seorang anak bertopeng dan disusul
oleh 1 (satu) orang anak bertopeng lainnya masuk ke tengah pentas menyapa
seluruh yang ada di panggung. Si Jantuk : Assalaamu´alaikum.
Wr. Wb Anak-anak : Wa´alaikumsalam. Wr. Wb Si Penthul : Ikan peda ikan gerame Si Jantuk : Burung platuk burung prenjak Si Penthul : Ada apa
rame-rame Si Jantuk : Si Jantuk mau
manjak Anak-anak : Oh, Si Jantuk mau manjak Si Penthul : Burung platuk burung prenjak Beli blangkon di pertigaan Kalo Si Jantuk
mau manjak Emang
lakonnya apaan Si Jantuk : Beli blangkon di pertigaan Mancing di empang pake benang kenur Kalo ditanya lakonnya apaan Lakonnya
Si Jampang Pengen Jadi Gubernur Anak-anak : Oh, lakonnya Si
Jampang Pengen Jadi Gubernur Si Penthul : Mancing di empang pake benang kenur Biji beton biji cereme Kalo lakonnya Si Jampang Pengen Jadi Gubernur Koor : Yuk, kita tonton rame-rame
Selamat menyaksikan (out). Begitulah penggalan naskah Topeng Blantek 267 dengan
lakon Si Jampang Pengen Jadi Gubernur karya/sutradara Abdul Aziz yang
dipentaskan Sanggar Dhian Riang Utama pada Festival Teater Anak Jabodetabek
2014 di Gedung Teater Kecil Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki
(PKJ-TIM) Cikini Jakarta Pusat. Festival
Teater Anak Jabodetabek 2014 ini diselenggarakan atas kerjasama Lembaga Teater
Jakarta dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Kali ini diikuti
oleh 30 (tiga puluh) komunitas teater anak se Jabodetabek dengan waktu
penyelenggaraan selama seminggu. Festival Teater Anak Jabodetabek meningkat setiap
tahunnya yang menjadi sebuah wadah kreatifitas anak untuk berani tampil. Hal
ini tentunya wajib untuk diapresiasi bagi seluruh pihak, bahkan sangat
diperlukan suportnya untuk mengembangkan kegiatan ini, sehingga di tahun-tahun
berikutnya dapat diselenggarakan di tiap-tiap wilayah kota megapolitan
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi). Agar
nantinya sebelum ditampilkan di PKJ TIM, terlebih dahulu diselenggarakan di
tiap kota yang nantinya setelah tergodok grup-grup yang lolos ditingkat kota
baru bias tampil di PKJ TIM. Tinggal kita semua berharap kepada para pengambil
kebijakan untuk memikirkan serta dapat melaksanakan semua itu.
Senin, 25 Agustus 2014
Rabu, 30 Juli 2014
SMPN 267 Jakarta Selatan
Maaf Ibu
Oleh : Raden Muhammad Nuril Anwar
Siswa Kelas 7-B SMPN 267 Jak-Sel
Suatu hari ada seorang
anak, anak tersebut bernama supri, suatu hari supri sedang bermain bola
bersama teman-temanya, ada tetangganya yang memanggil supri bernama
jamilah, jamilah berkata “supri ibumu masuk rumah sakit “mendengar hal
tersebut supri menangis matanya berlinagair mata, lalu supripun pergi
kerumah sakit setelah sampai di rumah sakit supri pun langsung
pergikekamar ibunya, lalu datanglah seorang dokter diaberkata ibumu masih ada harapan hidup.
Mendengar hal tersebut supri berkata”terimakasih ya allah engkau lah pemberi kehidupan bagi kami umat manusia”, setelah beberapa hari ibu supripun sembuh ibunya supri berkata”jangan main terus perbanyak ilmuagama besok kamu harus mengaji,sekolah ya supri”, mendengar ucapan ibunya tersebut supripun marah dia hanya ingin bermain bersama kawan-kawannya.
Setelah itu supri pergi keluar dengan membanting pintu di depan ibunya,ibunya pun bersedih sambil bedoa”ya allah sadarkanlah anak ku berilah diajalan yang benar bukan jalan orang-orang yanga kau benci”,setelah beberapa lama supripun kembali danberkata”kalau ibu memaksaku aku akan pergih darirumah ini.” Mendengar ucapanya itu ibunya hanya bias bersedih & berkata”pergilah ak tidak akan melarangmu”mendengar ucapan ibunya supripun pergi dari rumah itu.
Setelah itu supri merantau dari satu kota kekota yang lain untuk mencari uang setelah beberapalama merantau dia teringat ibunya, danberkata”ya allah maaf kanlah hambamu ini yang telah berbuat dosa terhadap ibunya sendiri”dengan perasaan sedih iya kembali kerumah ibunya setelah sampai ada banyak orang dirumahnya & bendera kuning dia bertanya kepada tetangganya”adaapa ini???”.ibumu meningal
Dengan Perasaan sedih yang tak henti-hentinya Iya meminta maaf kepada ibunya”ibuku maafkanlah aku saat kaumasih hidup aku selalu berbuat dosa kepadamu tetapi sekarang aku sudah insyaf.”setelah beberapa hari disakit kata dokter yang merawatnya berkata”kau sudah tidak ada harapan hidup lagi”setelah beberapa lama iapun meninggal menyusul ibunya dengan wajah tersenyum.
SELESAI
SMPN 267 Jakarta Selatan
Doa Ibu
Oleh : Raden Muhammad Nuril Anwar
Siswa Kelas 7-B SMPN 267 Jak-Sel
Pada suatu hari, seorang pemuda yang bernama Faizal terlibat dalam kecelakaan. Dia ditabrak oleh sebuah taksi di sebuah jalan raya.
Akibat dari kecelakaan itu dia cedera parah. Kepalanya luka, tangannya patah dan perutnya terburai. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan adanya terlalu parah dan berharap dia tidak ada harapan lagi untuk hidup. Ibunya, Jamilah segera dihubungi dan diberitahu tentang kecelakaan yang menimpa anaknya.
Hampir pingsan Jamilah mendengar berita tentang anaknya itu. Dia segera bergegas ke rumah sakit tempat anaknya dimasukkan.Berlinang air mata ibu melihat kondisi anaknya. Meskipun telah diberitahu bahwa anaknya sudah tiada harapan lagi untuk diselamatkan, Jamilah tetap tidak henti-hentinya berdoa dan bermohon kepada Allah agar anaknya itu selamat.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, kondisi Faizal tidak banyak berubah. Saban hari Jamilah akan datang menjenguk anaknya itu tanpa jemu. Saban malam pula Jamilah bangun untuk menunaikan shalat malam bertahajjud kepada Allah memohon keselamatan anaknya. Dalam keheningan malam, sambil berlinangan air mata, Jamilah merintih meminta agar anaknya disembuhkan oleh Allah.
Berikut adalah antara doa Jamilah untuk anaknya itu;
"Ya Allah ya Tuhanku, kasihanilah aku dan kasihanilah anak aku. Susah payah aku membesarkannya, dengan susu aku yang Engkau anugerahkan kepadaku, aku suapkan ke dalam mulutnya. Ya Allah, aku pasrah dengan apapun keputusan-Mu! Aku redho dengan qada 'dan qadar Mu yaa Allah. "
"Yaa Allah, dengan air mataku ini, aku bermohon kepadaMu, Engkau sembuhkanlah anakku dan janganlah Engkau cabut nyawanya. Aku sangat sayang kepadanya. Aku sangat rindu kepadanya. Susah rasanya bagiku untuk hidup tanpa anakku ini. Mengiang suaranya terdengar di telingaku memanggil-manggil aku ibunya. "
"Ya Allah, tidak ada Tuhan melainkan hanya Engkau saja. Tunjukkanlah kuasa Mu ya Allah. Aku reda kalau anggota badanku dapat didermakan kepadanya agar dengannya dia dapat hidup sempurna kembali. "
"Ya Allah, aku redho nyawaku Engkau ambil sebagai ganti asalkan Engkau hidupkan anakku. Engkaulah yang Maha segala hal, berkat kebesaran Mu ya Allah, terimalah doaku ini .... aamiin ".
Keyakinan Jamilah terhadap kekuasaan Ilahi sangat kuat meskipun tubuh anaknya hancur cedera dan dikatakan sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup. Namun, Allah benar-benar mau menunjukkan kebesaran dan kekuasaan.
Setelah 5 bulan terlantar, akhirnya Faizal menampakkan tanda-tanda kesembuhan dan akhirnya dia sembuh sepenuhnya. Berkat doa seorang ibu yang ikhlas.
Faizal dapat terus hidup sampai berumahtangga dan beranak-pinak. Ibunya, Jamilah semakin hari semakin tua dan uzur.
Suatu hari, Jamilah yang berusia hampir 75 tahun jatuh sakit dan masuk rumah sakit. Awalnya, Faizal masih mengunjungi dan menjaga ibunya di rumah sakit. Tetapi semakin hari semakin jarang dia datang menjenguk ibunya sampai pada suatu hari pihak rumah sakit menghubunginya untuk memberitahukan kondisi ibunya yang semakin parah.
Faizal segera bergegas ke rumah sakit. Di situ, Faizal temukan kondisi ibunya semakin lemah. Nafas ibunya turun naik. Dokter memberitahu bahwa ibunya sudah tidak ada waktu yang lama untuk hidup. Ibunya akan menghembuskan nafasnya yang terakhir pada setiap saat saja.
Melihat kondisi ibunya yang sedemikian dan konon beranggapan ibunya sedang tersiksa, lantas Faizal terus menadah tangan dan berdoa seperti ini;
"Yaa Allah, seandainya mati lebih baik untuk ibu, maka Engkau matikanlah ibuku! Aku tidak sanggup melihat penderitaannya. Yaa Allah, aku akan redho dengan kepergiannya ... aamin. "
Begitulah bedanya doa ibu terhadap anak dan doa anak terhadap orang tuanya. Ketika anak sakit, walau seteruk mana sekalipun, walau badan hancur sekalipun, walau anak tinggal nyawa-nyawa ikan sekalipun, namun orang tua akan tetap mendoakan semoga anaknya diselamatkan dan dipanjangkan umur.
Tetapi anak-anak yang dikatakan 'baik' pada hari ini akan mendoakan agar ibu atau bapaknya yang sakit agar segera diambil oleh ALLAH, padahal orang tua itu baru saja sakit. Mereka meminta pada Allah agar segera menonaktifkan ibu atau bapaknya karena konon sudah tidak tahan melihat 'penderitaan' orang tuanya
Oleh : Raden Muhammad Nuril Anwar
Siswa Kelas 7-B SMPN 267 Jak-Sel
Pada suatu hari, seorang pemuda yang bernama Faizal terlibat dalam kecelakaan. Dia ditabrak oleh sebuah taksi di sebuah jalan raya.
Akibat dari kecelakaan itu dia cedera parah. Kepalanya luka, tangannya patah dan perutnya terburai. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan adanya terlalu parah dan berharap dia tidak ada harapan lagi untuk hidup. Ibunya, Jamilah segera dihubungi dan diberitahu tentang kecelakaan yang menimpa anaknya.
Hampir pingsan Jamilah mendengar berita tentang anaknya itu. Dia segera bergegas ke rumah sakit tempat anaknya dimasukkan.Berlinang air mata ibu melihat kondisi anaknya. Meskipun telah diberitahu bahwa anaknya sudah tiada harapan lagi untuk diselamatkan, Jamilah tetap tidak henti-hentinya berdoa dan bermohon kepada Allah agar anaknya itu selamat.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, kondisi Faizal tidak banyak berubah. Saban hari Jamilah akan datang menjenguk anaknya itu tanpa jemu. Saban malam pula Jamilah bangun untuk menunaikan shalat malam bertahajjud kepada Allah memohon keselamatan anaknya. Dalam keheningan malam, sambil berlinangan air mata, Jamilah merintih meminta agar anaknya disembuhkan oleh Allah.
Berikut adalah antara doa Jamilah untuk anaknya itu;
"Ya Allah ya Tuhanku, kasihanilah aku dan kasihanilah anak aku. Susah payah aku membesarkannya, dengan susu aku yang Engkau anugerahkan kepadaku, aku suapkan ke dalam mulutnya. Ya Allah, aku pasrah dengan apapun keputusan-Mu! Aku redho dengan qada 'dan qadar Mu yaa Allah. "
"Yaa Allah, dengan air mataku ini, aku bermohon kepadaMu, Engkau sembuhkanlah anakku dan janganlah Engkau cabut nyawanya. Aku sangat sayang kepadanya. Aku sangat rindu kepadanya. Susah rasanya bagiku untuk hidup tanpa anakku ini. Mengiang suaranya terdengar di telingaku memanggil-manggil aku ibunya. "
"Ya Allah, tidak ada Tuhan melainkan hanya Engkau saja. Tunjukkanlah kuasa Mu ya Allah. Aku reda kalau anggota badanku dapat didermakan kepadanya agar dengannya dia dapat hidup sempurna kembali. "
"Ya Allah, aku redho nyawaku Engkau ambil sebagai ganti asalkan Engkau hidupkan anakku. Engkaulah yang Maha segala hal, berkat kebesaran Mu ya Allah, terimalah doaku ini .... aamiin ".
Keyakinan Jamilah terhadap kekuasaan Ilahi sangat kuat meskipun tubuh anaknya hancur cedera dan dikatakan sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup. Namun, Allah benar-benar mau menunjukkan kebesaran dan kekuasaan.
Setelah 5 bulan terlantar, akhirnya Faizal menampakkan tanda-tanda kesembuhan dan akhirnya dia sembuh sepenuhnya. Berkat doa seorang ibu yang ikhlas.
Faizal dapat terus hidup sampai berumahtangga dan beranak-pinak. Ibunya, Jamilah semakin hari semakin tua dan uzur.
Suatu hari, Jamilah yang berusia hampir 75 tahun jatuh sakit dan masuk rumah sakit. Awalnya, Faizal masih mengunjungi dan menjaga ibunya di rumah sakit. Tetapi semakin hari semakin jarang dia datang menjenguk ibunya sampai pada suatu hari pihak rumah sakit menghubunginya untuk memberitahukan kondisi ibunya yang semakin parah.
Faizal segera bergegas ke rumah sakit. Di situ, Faizal temukan kondisi ibunya semakin lemah. Nafas ibunya turun naik. Dokter memberitahu bahwa ibunya sudah tidak ada waktu yang lama untuk hidup. Ibunya akan menghembuskan nafasnya yang terakhir pada setiap saat saja.
Melihat kondisi ibunya yang sedemikian dan konon beranggapan ibunya sedang tersiksa, lantas Faizal terus menadah tangan dan berdoa seperti ini;
"Yaa Allah, seandainya mati lebih baik untuk ibu, maka Engkau matikanlah ibuku! Aku tidak sanggup melihat penderitaannya. Yaa Allah, aku akan redho dengan kepergiannya ... aamin. "
Begitulah bedanya doa ibu terhadap anak dan doa anak terhadap orang tuanya. Ketika anak sakit, walau seteruk mana sekalipun, walau badan hancur sekalipun, walau anak tinggal nyawa-nyawa ikan sekalipun, namun orang tua akan tetap mendoakan semoga anaknya diselamatkan dan dipanjangkan umur.
Tetapi anak-anak yang dikatakan 'baik' pada hari ini akan mendoakan agar ibu atau bapaknya yang sakit agar segera diambil oleh ALLAH, padahal orang tua itu baru saja sakit. Mereka meminta pada Allah agar segera menonaktifkan ibu atau bapaknya karena konon sudah tidak tahan melihat 'penderitaan' orang tuanya
SMPN 267 Jakarta Selatan
Yang Terlupakan Dari Sosok Ayah
Oleh : Raden Muhammad Nuril Anwar
Siswa Kelas 7-B SMPN 267 Jak-Sel
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya..... Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...... Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya", Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang." Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!". Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.... Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir... Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut... Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti... Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati... Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT... kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan... Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin...
Karena Papa tahu..... Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal...
Sabtu, 21 Juni 2014
SMPN 267 Jakarta Selatan
Teater SMPN 267 Jakarta Selatan
JUDUL
LAKON
“SI JAMPANG PENGEN JADI
GUNERNUR”
TEATER
SMPN 267 JAKARTA SELATAN
Sekretariat
:
Jl.
Swadarma Raya Gg. H. Ridhi RT 005/03 Ulujami, Pesanggrahan. Jakarta Selatan
Telp.
081382318573, Kode Pos. 12250 Email. poskobudayaswadarma@yahoo.co.id
PENGANTAR
Dalam
seni pertunjukan rakyat, topeng atau kedok adalah alat penutup seluruh atau
sebagian muka untuk merubah penampilan pelaku, agar dapat dianggap sesuai
dengan yang diperankan. Seni pertunjukan topeng di wilayah budaya Betawi
(Jabodetabek) sudah biasa diselenggarakan pada masa sebelum agama Islam
tersebar.
Hal itu terbukti dari informasi yang
terdapat dalam naskah Sanghiyang Kanda(ng)
Karesian Bertitimangsa 1440 Saka atau 1518 Masehi. Naskah tersebut
ditemukan di Kebantenan, sekarang termasuk Kelurahan Jatiasih, Bekasi, Jawa
Barat. Data tertulis kemudian adalah karya Hardouin dan Ritter yang terbit pada
tahun 1854 di Leiden, Belanda. Sebagaimana dikemukakan dalam buku tersebut,
tidak jauh berbeda dengan yang biasa kita lihat dalam pertunjukan topeng di
wilayah budaya Betawi (Jabodetabek) dewasa ini.
Sebagaimana Topeng Blantek, teater
tradisional Betawi ini merupakan asset dasar budaya nasional. Oleh karena itu
kita tidak dapat berpaling dari kenyataan peradaban dunia bahwa bangsa yang
maju adalah bangsa yang memiliki budaya tinggi. Topeng (pertunjukan) Blantek
(bebunyian rebana biang, rebana kotek) ini berkembang dan disebar luaskan oleh
para pedagang keliling jaman dulu, sambil menunggu pagi dan dagangannya laku
mereka suka bercerita diantara sundung (tempat barang) dan obor (alat
penerangan).
Topeng Blantek tumbuh di wilayah
pinggiran dan banyak kaitannya dengan seni pertunjukan tradisional Betawi
lainnya, seperti Topeng Betawi dan Lenong. Dilihat dari segi materi dan
pemanfaatan seluruh waktu pertunjukan Topeng Blantek yang paling menonjol
adalah dramanya dengan fokus dialog dan laku. Jika dari segi setting dihiasi
dengan sundung dan obor dan diiringi tetabuhan music rebana biang dan kotek.
Oleh karena itu Topeng Blantek ini
dipergunakan sebagai sarana penerangan yang cukup banyak disenangi masyarakat,
sebab selain unsur hiburan yanga dimainkan juga ada dialog yang terjadi dengan
penonton dan pemain yang biasanya disampaikan oleh bodor (pelawak). Sehingga
mudah disisipi dengan pesan-pesan dakwah, pendidikan, dan penerangan.
Pada masa lalu Topeng Blantek banyak
membawakan lakon tradisi masyarakat pinggiran, tapi setelah tahun 1970 an lakon
itu dilengkapi serta disisipi dengan pesan penerangan dan ternyata sangat
bermanfaat. Pada saat pemerintah sedang menggalakkan program BIMAS/INMAS,
Keluarga Berencana, 8 (delapan) Tertib Hukum, dan tema-tema pembangunan
lainnya, Topeng Blantek banyak berperan.
PENDAHULUAN
Sehubungan
dengan informasi dan data ada, maka dapat disimpulkan bahwa Topeng Blantek
adalah Sandiwara Rakyat Tradisional yang menampilkan cerita-cerita dan musik
tradisional Betawi. Berbeda dengan saat sekarang, ketika Jakarta masih
sepi dikala hiburan lain belum ada, radio masih merupakan barang langka, sangat
banyak jenis kesenian Betawi yang tumbuh serta berkembang, diantaranya (Cador,
Gambang Kromong, Gambang Rancag, Jipeng, Jinong, Keroncong, Keroncong Tugu,
Lenong, Topeng Betawi, Topeng Blantek, Pencak Silat, Gamelan Ajeng,
Tari-Tarian, serta Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang Golek).
Namun setelah
banyaknya seni pertunjukan asing masuk, maka seni-seni diatas makin menghilang.
Dan mulai tahun 70-an, diantara seni-seni diatas ditayangkan pada TVRI,
mulailah dikenal kembali oleh masyarakat Betawi, serta menjadi akrab kembali.
Lebih-lebih Topeng Betawi dan Topeng Blantek yang disajikan diruang terbuka di
halaman dengan arena terbentuk oleh kerumunan para penontonnya hingga merupakan
lingkaran atau tapal kuda jika penonton menghadap ke layar tunggal. Dengan
bentuk yang demikian, maka posisi pemain dan penonton tanpa batas selama
pertunjukan berlangsung. Terkadang terjadi dialog antara para pemain dengan
para penonton secara spontan dalam beberapa saat.
Pada
dasarnya Topeng Blantek dengan Topeng Betawi adalah sama. Perbedaannya
terletak pada iringan musiknya. Topeng Betawi diiringi oleh musik Gamelan
Topeng berbau gaya Sunda yang ditambah oleh iringan gesekan Rebab, sedangkan
Topeng Blantek diiringi oleh Rebana Biang yang terdiri dari 3 buah Rebana
(Biang, Ketok, Kotek).
Topeng Blantek
berkembang dan disebar luaskan oleh para pedagang keliling jaman dulu, sambil
menunggu pagi dan dagangannya laku mereka suka bercerita diantara sundung
dagangannya. Sejak jaman dulu, para penggarap Topeng Blantek kebanyakan bertani
dan berdagang pada siang harinya, itupun jika diantara mereka tidak manggung
pada malam harinya. Pada dasarnya para seniman-seniwati memiliki kedudukan yang
lebih rendah dari masyarakat umumnya. Akan tetapi masih untuk pada masa lalu
kesenian tersebut masih banyak dibutuhkan orang. Jadi kehidupan mereka masih
dapat didambakan oleh para keluarganya.
Musik Topeng
Blantek meliputi beberapa aspek diantaranya (tangga nada, instrument-instrumen,
lagu-lagu). Tangga nada yang dipergunakan untuk mengiringi Topeng Blantek
kebanyakan tangga nada diantonis, antara lain lagu sirih kuning, surilang dan
ada lagu yang bertangga nada pelog atau slendro antara lain lagu kang haji,
lagu kangsreng dan adapula yang bertangga nada debusi misalnya jali-jali dan
kicir-kicir. Instrumen-instrumen yang dipergunakan untuk mengiringi Topeng
Blantek antara lain 3 (tiga) Buah Rebana (Biang, Ketok, Kotek) dan adapula yang
mempergunakan Rebab, Kendang, Kenong, Kecrek, Bende dan Gong.
PERTUNJUKAN TOPENG BLANTEK
Topeng blantek
memiliki unsur-unsur dalam pertunjukannya, unsur-unsur tersebut terdapat
pakem-pakem pertunjukan topeng blantek yang selama ini digunakan oleh seniman
topeng blantek.
Unsur-unsur pertunjukan topeng blantek
antara lain :
I. Cerita, Cerita topeng blantek pada
umumnya merupakan cerita-cerita legenda masyarakat betawi, tapi saat ini tidak
hanya cerita-cerita legenda saja yang dimainkan dan ceritanya bisa mengenai apa
saja yang penting terdapat unsur hiburan, penerangan, pendidikan dan dakwah.
Unsur-unsur cerita topeng blantek antara
lain :
a. Cerita dari pertunjukan topeng
blantek tidak memiliki naskah yang tertulis. Seiring perkembangan jaman, kini
cerita pertunjukan topeng blantek menggunakan naskah tertulis yang berisi
plot-plot adegan alur cerita sebagai patokan para panjak (pemain).
b. Cerita yang dilakonkan adalah cerita
legenda masyarakat betawi. Legenda Si Pitung, Si Jampang, Si Jantuk, dll.
c. Cerita yang dilakonkan bisa cerita
apa saja yang penting ada tokoh jantuk sebagai narator/dalang.
Bahkan, cerita teater modern pun sudah
sangat sering dilakonkan dengan adaptasi kedalam bentuk cerita masyarakat
betawi.
II. Kostum, Kostum yang digunakan adalah
pakaian sehari-hari masyarakat betawi dan tentunya disesuaikan dengan tokoh
yang dilakonkan para panjak (pemain).
III. Musik, Iringan musik dalam
pertunjukan topeng blantek berbeda dengan teater rakyat betawi lainnya. Pada
awalnya, ia hanya seperangkat alat musik sederhana dan apa adanya seperti
kaleng, panci, kayu, batu. Namun, seiring perkembangan jaman kini alat musik
yang digunakan merupakan music campuran dari masyarakat betawi yang heterogen.
Biasanya ada yang menggunakan alat musik gambang kromong, gamelan topeng,
rebana biang, organ, gitar, biola dan alat music perkusi lainnya. Musik topeng
blantek merupakan musik campuran sesuai kebutuhan dan keadaan. Hal ini tentunya
sangat berbeda dengan teater rakyat betawi lainnya, misalnya lenong. Lenong
mempunyai ciri dan pakem musiknya sendiri yakni gambang kromong dan bila lenong
tidak menggunakan musik gambang kromong, dapat dikatakan itu “lenong-lenongan”.
IV. Topeng, Dalam pertunjukan topeng
blantek, topeng digunakan untuk karakter tokoh jantuk sebagai narrator/dalang
(pembuka-penutup pertunjukan). Ketika pertunjukan dimulai, tokoh jantuk dapat
membuka topengnya dan dapat berlakon sebagai tokoh lainnya dalam pertunjukan.
V. Tata teknik pentas, Tata teknik
pentas dalam pertunjukan topeng blantek merupakan sebagai artistic dan
simbolik.
Tata teknik pentas tersebut antara lain
:
a. Sundung, Sundung terbuat dari bambu,
pada mulanya digunakan oleh pedagang sebagai alat pembawa barang (rumput,
sayuran, kayu bakar) untuk dijual dipasar. Seiring berjalannya waktu, sundung
digunakan sebagai artistic pertunjukan topeng blantek yang berfungsi sebagai
pembatas antara panjak (pemain), nayaga (pemusik) dan penonton.
b. Obor, Obor terbuat dari bambu yang
dulu digunakan sebagai alat penerangan pada setiap pertunjukan topeng blantek
yang digelar semalaman suntuk karena belum tersedianya aliran listrik. Kini,
obor tidak hanya sebagai alat penerangan, tapi difungsikan sebagai artistik
pertunjukan topeng blantek. Selain itu, obor juga berfungsi sebagai
pembatas/pembeda ruang dan waktu para panjak (pemain). Contohnya, bila panjak
(pemain) dalam perjalanan dekat harus memutari obor sebanyak satu kali dan
kalau perjalanannya jauh panjak (pemain) harus memutari obor lebih dari satu
kali.
c. Waktu dan tempat pertunjukan, Pada
mulanya pertunjukan topeng blantek diselenggarakan semalaman suntuk di tempat
terbuka yang berada di tengah pasar. Kini, berangsur-angsur pertunjukan topeng
blantek disesuaikan dengan kondisi yang ada bisa malam, pagi, siang dan sore
hari. Pertunjukan topeng blantek dapat dipentaskan kapan dan dimana saja (di
ruang terbuka/tertutup, arena dan panggung) sesuai kebutuhan pertunjukan.
d. Unsur gerak, Dalam pertunjukan topeng
blantek tidak luput dari unsure gerak seperti pencak silat, tarian dan tokoh jantuk
yang berkarakter interaktif/enerjik.
e. Struktur penyajian pertunjukan topeng
blantek, Dalam pertunjukan topeng blantek terdapat struktur pertunjukan
didalamnya agar pertunjukan tersebut berjalan sesuai dengan pakemnya.
Struktur pertunjukan topeng blantek
adalah sebagai berikut :
1. Mengundang penonton, Mengundang para
penonton dengan cara menampilkan musik, tari, pencak silat.
2. Pembukaan, Pembukaan di awali dengan
tokoh jantuk sebagai narator untuk menceritakan lakon yang akan dimainkan.
3. Isi cerita, Cerita dalam bentuk plot
yang ditambah dengan improvisasi panjak (pemain).
4. Penutup, Penutup diakhiri oleh tokoh
jantuk sebagai pembawa pesan cerita.
LAKON
Judul : Si Jampang Pengen Jadi Gubernur
Durasi : 10 – 45 menit
Sutradara : Abdul Aziz
PEMAIN
Si Jantuk : Abdul Aziz
Jampang : Raden Muhammad
Nuril Anwar Siswa Kelas 7-B
Koh Aliong : Rizkilah VIII E
Rombongan
pesilat : Rizka Nuroctaviani VII H
Alfionita Luthfi A VIII H
Indah Ayu L VII H
Elda Lasyata VII H
Aulia Listiani VII H
Cahaya SA VII H
Aprilia Damayanti VII H
Pembaca pantun : Umi maghfiroh VIII E
Ramya VII H
Wiwin Winarni VIII H
Anastasya Jemima VIII H
SINOPSIS LAKON SI JAMPANG PENGEN JADI GUBERNUR
Cerita
ini bermula dari seorang anak remaja yang cinta kepada tanah kelahirannya,
sehingga dia bercita-cita jadi seorang pejabat (Gubernur) dengan harapan punya
kemampuan untuk merubah kondisi kota kelahirannya menjadi kota yang berbudaya,
bersih, sehat, dan berwibawa.
Namun, ditengah proses menjalankan
serta mewujudkan cita-citanya, anak remaja itu banyak sekali menemui aral yang
melintang dengan berbagai hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan, baik yang
datang dari dalam dirinya (internal) maupun diluar dirinya (eksternal).
Apakah anak remaja tersebut dapat
menyingkirkan atau keluar dan lolos dari berbagai hambatan, tantangan, ancaman,
dan gangguan baik yang datang dari dalam dirinya (internal) maupun diluar
dirinya (eksternal). Sehingga dapat tercapai apa yang di cita-citakan sepanjang
hidupnya?
SELAMAT
MENYAKSIKAN………………………………..
NASKAH LAKON SI JAMPANG PENGEN JADI GUBERNUR
Pengantar –
Jantuk (Jampang pengen jadi Gubernur) – In Jampang
Pukulan sayah emang kecil
Jatoh di gunung, gunung gempur
Jatoh di laut, aer laut kering
Jatoh di warteg, tiga piring masih
pengen nambah
Jampang jalanin
jurus silat Beksi – In Koh Aliong – (kagak setujuh Jampang jadi Gubernur)
Ney…ney…ney… Owe gak setuju Jampang jadi
Gubernur, Jampang itu olang bodoh
Dia Cuma bisa ngaji, sholat, dan maen
silat
Sedangkan jadi Gubernur, harus punya
otak encer, cerdas, dan pinter
Jampang kagak
terima dibilang bodoh
Jampang dulu laen ama Jampang sekarang,
Jampang dulu kagak mempan ditembak
Jampang sekarang kagak mempan difitnah,
kagak mempan dihasut, kagak mempan disogok
Dan kagak mempan disuap, Jampang dulu
cumin bisa ngaji, sholat, dan maen silat
Jampang sekarang kagak cuman ituh,
Jampang sekarang udah pinter
Sekarang ini lagi mao diwisuda jadi
sarjana
In rombongan
pesilat (atraksi silat Beksi)
In rombongan
anak remaja (membaca pantun Betawi)
Ending – Jantuk
– pantun bersama untuk bapak Gubernur
Daon kelapa dibikin janur, pohon bamboo
dibuat tangga
Mari doain bapak Gubernur, supaya bisa
memimpin warga
TAMAT.
Langganan:
Postingan (Atom)