Topeng Blantek 267
Latihan bermain topeng blantek
Senin, 23 November 2015
Minggu, 22 November 2015
Jumat, 26 Desember 2014
Rabu, 03 September 2014
Festival Teater Anak Jabodetabek 2014
Festival Teater
Anak Jabodetabek 2014 Wadah Kreativitas Anak Untuk Berani Tampil
Sayup-sayup terdengar alunan musik senandung kicir-kicir mengiringi
rombongan anak-anak masuk ke tengah panggung sambil menari dan bernyanyi dengan
membawa sundung dan obor untuk bersiap-siap bermain topeng blantek. Tiba-tiba
musik gemuruh terdengar riang mengiringi seorang anak bertopeng dan disusul
oleh 1 (satu) orang anak bertopeng lainnya masuk ke tengah pentas menyapa
seluruh yang ada di panggung. Si Jantuk : Assalaamu´alaikum.
Wr. Wb Anak-anak : Wa´alaikumsalam. Wr. Wb Si Penthul : Ikan peda ikan gerame Si Jantuk : Burung platuk burung prenjak Si Penthul : Ada apa
rame-rame Si Jantuk : Si Jantuk mau
manjak Anak-anak : Oh, Si Jantuk mau manjak Si Penthul : Burung platuk burung prenjak Beli blangkon di pertigaan Kalo Si Jantuk
mau manjak Emang
lakonnya apaan Si Jantuk : Beli blangkon di pertigaan Mancing di empang pake benang kenur Kalo ditanya lakonnya apaan Lakonnya
Si Jampang Pengen Jadi Gubernur Anak-anak : Oh, lakonnya Si
Jampang Pengen Jadi Gubernur Si Penthul : Mancing di empang pake benang kenur Biji beton biji cereme Kalo lakonnya Si Jampang Pengen Jadi Gubernur Koor : Yuk, kita tonton rame-rame
Selamat menyaksikan (out). Begitulah penggalan naskah Topeng Blantek 267 dengan
lakon Si Jampang Pengen Jadi Gubernur karya/sutradara Abdul Aziz yang
dipentaskan Sanggar Dhian Riang Utama pada Festival Teater Anak Jabodetabek
2014 di Gedung Teater Kecil Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki
(PKJ-TIM) Cikini Jakarta Pusat. Festival
Teater Anak Jabodetabek 2014 ini diselenggarakan atas kerjasama Lembaga Teater
Jakarta dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Kali ini diikuti
oleh 30 (tiga puluh) komunitas teater anak se Jabodetabek dengan waktu
penyelenggaraan selama seminggu. Festival Teater Anak Jabodetabek meningkat setiap
tahunnya yang menjadi sebuah wadah kreatifitas anak untuk berani tampil. Hal
ini tentunya wajib untuk diapresiasi bagi seluruh pihak, bahkan sangat
diperlukan suportnya untuk mengembangkan kegiatan ini, sehingga di tahun-tahun
berikutnya dapat diselenggarakan di tiap-tiap wilayah kota megapolitan
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi). Agar
nantinya sebelum ditampilkan di PKJ TIM, terlebih dahulu diselenggarakan di
tiap kota yang nantinya setelah tergodok grup-grup yang lolos ditingkat kota
baru bias tampil di PKJ TIM. Tinggal kita semua berharap kepada para pengambil
kebijakan untuk memikirkan serta dapat melaksanakan semua itu.
Senin, 25 Agustus 2014
Rabu, 30 Juli 2014
SMPN 267 Jakarta Selatan
Maaf Ibu
Oleh : Raden Muhammad Nuril Anwar
Siswa Kelas 7-B SMPN 267 Jak-Sel
Suatu hari ada seorang
anak, anak tersebut bernama supri, suatu hari supri sedang bermain bola
bersama teman-temanya, ada tetangganya yang memanggil supri bernama
jamilah, jamilah berkata “supri ibumu masuk rumah sakit “mendengar hal
tersebut supri menangis matanya berlinagair mata, lalu supripun pergi
kerumah sakit setelah sampai di rumah sakit supri pun langsung
pergikekamar ibunya, lalu datanglah seorang dokter diaberkata ibumu masih ada harapan hidup.
Mendengar hal tersebut supri berkata”terimakasih ya allah engkau lah pemberi kehidupan bagi kami umat manusia”, setelah beberapa hari ibu supripun sembuh ibunya supri berkata”jangan main terus perbanyak ilmuagama besok kamu harus mengaji,sekolah ya supri”, mendengar ucapan ibunya tersebut supripun marah dia hanya ingin bermain bersama kawan-kawannya.
Setelah itu supri pergi keluar dengan membanting pintu di depan ibunya,ibunya pun bersedih sambil bedoa”ya allah sadarkanlah anak ku berilah diajalan yang benar bukan jalan orang-orang yanga kau benci”,setelah beberapa lama supripun kembali danberkata”kalau ibu memaksaku aku akan pergih darirumah ini.” Mendengar ucapanya itu ibunya hanya bias bersedih & berkata”pergilah ak tidak akan melarangmu”mendengar ucapan ibunya supripun pergi dari rumah itu.
Setelah itu supri merantau dari satu kota kekota yang lain untuk mencari uang setelah beberapalama merantau dia teringat ibunya, danberkata”ya allah maaf kanlah hambamu ini yang telah berbuat dosa terhadap ibunya sendiri”dengan perasaan sedih iya kembali kerumah ibunya setelah sampai ada banyak orang dirumahnya & bendera kuning dia bertanya kepada tetangganya”adaapa ini???”.ibumu meningal
Dengan Perasaan sedih yang tak henti-hentinya Iya meminta maaf kepada ibunya”ibuku maafkanlah aku saat kaumasih hidup aku selalu berbuat dosa kepadamu tetapi sekarang aku sudah insyaf.”setelah beberapa hari disakit kata dokter yang merawatnya berkata”kau sudah tidak ada harapan hidup lagi”setelah beberapa lama iapun meninggal menyusul ibunya dengan wajah tersenyum.
SELESAI
Langganan:
Postingan (Atom)